Rabu, 29 Januari 2014

NASEHAT LANGSUNG DARI KEPALA SEKSI KSDA SURAKARTA



Inilah kata-kata beliau Kepala Seksi KSDA Surakarta : Johan Setiawan, S. Hut., M. Sc "Harus beli dari penangkar yg resmi. Jika berminat penangkaran silahkan ajukan ijin penangkaran..perlu dicatat ijin penangkaran akan lebih mudah dan cepat jika Bapak beli burung indukan penangkarannya dari penangkar resmi (dibuktikan dg adanya sertifikat dan ring yg sesuai dg kode dlm sertifikat)"



Masih bingung...???

nyooookkk like fanpage kita dulu di

LINK FANPAGE JALAK BALI JOGJA

Sabtu, 25 Januari 2014

PENGEN MELIHARA JALAK BALI ?? KETAHUI DULU ASAL-USULNYA BROO....!!!





For more info Find us at 
FAN PAGE JALAK BALI JOGJA


Gencarnya razia dan sweeping terhadap pemilik hewan langka atau burung langka yang dilakukan Balai konservasi Sumber Daya alam ( BKSDA ) akhir akhir ini seperti terjadi di beberapa daerah termasuk jakarta. harusnya menjadi pendorong bagi pemilik burung ataupun hewan hewan langka untuk segera mengurus surat izin kepemilikan ( sertifikat) khususnya bagi pemilik burung yang dilindungi  seperti halnya Jalak Bali dan beberapa burung yang termasuk dalam jenis langka juga penangkar burung burung langka ataupun paruh bengkok yang termasuk jenis burung yang paling banyak spesies yang dilindunginya.

Dalam kaitan penangkaran dan kepemilikan Jalak Bali ini BKSDA Provinsi Bali dalam website resminya menyebutkan Upaya penangkaran satwa liar sangat dimungkinkan sebagai salah satu upaya pengawetan jenis satwa, untuk melakukan penangkaran ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, salah satunya adalah asal-usul induk. Induk harus didapat dengan cara yang legal, misalnya harus berasal dari penangkar yang syah/berijin, biasanya setiap satwa yang didapatkan dari penangkaran dilengkapi dengan sertifikat dan jika berasal dari propinsi lain dilengkapi dengan surat angkut (SATS-DN) yang dikeluarkan oleh Balai KSDA asal. Meskipun itu berasal dari penangkaran, tetapi tidak jelas asal-usulnya, satwa tersebut tetap dianggap F0 (tangkapan alam) dan statusnya menjadi dilindungi.

Lalu bagaimana sebenarnya pengurusan surat izin kepemilikan atau penangkaran hewan ataupun burung burung yang dikategorikan langka dan dilindungi pemerintah tersebut. Pengurusan izin penangkaran di BKSDA lebih dipusatkan pada kelengkapan syarat syarat untuk ijin penangkarannya. Ijin itu sendiri diajukan kepada direktur Jendral PHKA (Pelestari Hutan dan Konservasi Alam) Departemen Kehutanan dengan tembusan kepada Direktur konservasi keanekaragaman hayati (KKH), Sekretaris Jendral PHKA dan Kepala Balai KSDA setempat. 

Adapun
surat permohonan ini harus dilengkapi pula dengan:
  1. Proposal Ijin penangkaran
  2. Foto copy KTP untuk individu/perseorangan dan akta notaris badan usaha
  3. Surat keterangan Bebas Gangguan Usaha dari kecamatan setempat
  4. Bukti tertulis asal usul indukan
  5. BAP persiapan tekhnis
  6. dan Surat Rekomendasi dari kepala BKSDA setempat.

Untuk lampiran dari poin ke 4 hingga ke 6 ini adalah hal yang pertama harus kita urus sebelum mengajukan ijin penangkaran, pengurusan
surat surat ini bisa dilakukan di kantor BKSDA setempat.
- Sedangkan untuk Bukti Asal usul indukan bisa berasal dari:
- Jika burung tersebut hasil tangkapan alam prosesnya bisa mengajukan ijin tangkap terlebih dahulu ke kepala BKSDA setempat.
- Jika burung didapat dari impor harus dilengkapi bukti dokumen impor burung
- Burung yang didapat dari hasil konservasi seperti taman burung, kebun binatand, dll
- Burung yang didapat dari penyelamatan satwa.
- Untuk BAP persiapan tehnis bisa didapt dari hasil survey team BKSDA setempat yang ditandatangani oleh kepala BKSDA.
- Surat Rekomendasi adalah
surat yang dibuat oleh kepala BKSDA setempat.

Untuk kepemilikan burung yang dilindungi BKSDA juga memeriksa bukti asal usul dari ring yang digunakan di kaki burung tersebut, ring tersebut harus memiliki kode khusus dan jika burung burung seperti jalak bali yang beredar di pasaran tidak dilengkapi dengan ring tersebut akan dianggap sebagai burung curian atau ilegal dan akan dilakukan penyitaan dan dikembangkan dengan proses hukum.

Alamat dan kontak BKSDA untuk masing-masing propinsi berikut ini diperoleh langsung dari sumber di situs Kementrian
Kehutanan RI. Jika tidak ditemukan nama propinsi yang dimaksudkan, bisa pula dengan menghubungi BKSDA terdekat dengan wilayah yang dilaporkan. Atau bisa juga memberikan pengaduan secara online melalui website resmi Pengaduan BKSDA.

Balai KSDA 
Nangroe Aceh Darussalam
Jl. Cut Nyak Dhien Km 1,2 Kotak Pos 29, Banda Aceh
Tlp. (0651) 42694
Fax. (0651) 41943

Balai Besar KSDA 
Sumatera Utara
Jl. S.M Raja No.
14 Km 5,5 Marindal, Medan
Telp./Fax. 061-7860606

Balai KSDA 
Sumatera Barat
Jl. Khatib Sulaiman No. 46
Padang
Tlp/Fax. (0751) 54136

Balai Besar KSDA 
Propinsi Riau
Jl. HR Soebrantas Km 8,5 Kotak Pos.1048 Tampan, Pekanbaru
Tlp/Fax. (0761) 63135

Balai KSDA 
Lampung
Jl. Haji Zainal Abidin Pagar Alam Rajabasa No. 1 B
Bandar Lampung 35145
Tlp/Fax. (0721) 703882

Balai KSDA 
Sumatera Selatan
Jl. Kol. H. Burlian Km. 6 No. 79, 
Puntikayu, Palembang 30153
Tlp/Fax. (0711) 410948

Balai KSDA 
Jambi
Jl. Arief Rachman Hakim No. 10 B Lt. II 
Telanaipura, Jambi 36124
Tlp/Fax. (0741) 62451

Balai KSDA 
Bengkulu
Jl. Mahoni No. 11 Bengkulu
Tlp/Fax. (0736) 21697

Balai KSDA 
DKI Jakarta
Jl. Salemba Raya No. 9 Lt. III, 
Jakarta Pusat 10440
Tlp/Fax. (021) 3157917, 3158142

Balai Besar KSDA 
Jawa Barat
Jl. Gede Bage Selatan No. 117 
Cisaranten Kidul,
Rancasari,
Bandung
Tlp/Fax. (022) 7567715
Website : bbksda-jabar.dephut.go.id

Balai KSDA 
D.I. Yogyakarta
Jl. Gedong Kuning 172 Kotagede,
Yogyakarta 55171
Tlp. (0274) 373324
Fax.(0274) 373324
Website : bksdadiy.dephut.go.id

Balai Besar KSDA 
Jawa Timur
Jl. Bandara Juanda Airport Surabaya 61253
Tlp. (031) 8667239
Fax. (031) 8671985
Website : www.baungcamp.com

Balai KSDA 
Jawa Tengah
Jl. Dr. Suratmo No. 171
Semarang 50147
Tlp. (024) 7614752

Balai KSDA 
Propinsi Bali
Jl. Suwung Batan Kendal No. 37 Sesetan, Denpasar 80233
Tlp. (0361) 720063
Fax. (0361) 710129
Email: info@ksda-bali.go.id
Website: www.ksda-bali.go.id

Balai KSDA 
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Jl. Majapahit No. 54.B Mataram 83115
Tlp. (0370) 627851, 633953
Fax. 0370-627851
Website : www.mount-tambora.org
Email : bksda_ntb@dephut.go.id

Balai Besar KSDA 
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Jl. Perintis Kemerdekaan Kelapa Lima
Po.Box. 15 Kupang, Nusa Tenggara Timur
Tlp/Fax. (0380) 832211

Balai KSDA 
Kalimantan Barat
Jl. Achmad Yani No. 121
Pontianak
Tlp. 0561-735635, 760949
Fax. 0561-747004

Balai KSDA 
Kalimantan Selatan
Jl. Sei Ulin 28 Simpang Empat
Po.Box. 1048, Banjarbaru 70714
Tlp. (0511) 4772408
Fax. (0511) 4773370
Email: bksda_ks@telkom.net

Balai KSDA 
Kalimantan Timur
Jl. M.T. Haryono Kel. Air Putih
Kode Pos 1601, Samarinda Ulu
Tlp/Fax. (0541) 743556

Balai KSDA 
Kalimantan Tengah
Jl. Yos Sudarso No. 3 Kode Pos 32, Palangkaraya 73112
Tlp. (0536) 3221268
Fax. (0536) 3237034
Website: bksdakalteng.dephut.go.id
Email: balaiksdakalteng@yahoo.com

Balai Besar KSDA 
Sulawesi Selatan
Jl. Perintis Kemerdekaan Km 13
Makassar 90242
Tlp. (0411) 590370
Fax. 0411-590371

Balai KSDA 
Sulawesi Tengah
Jl. Prof. M. Yamin No. 19 Palu 94121
Tlp/Fax. (0451) 481106

Balai KSDA 
Sulawesi Utara
Jl. Tololiu Supit, Kotak Pos 1080
Manado 95117
Tlp. (0431) 868214
Fax. 0431-864296
email: bksda.sulut@yahoo.id
Website: bksdasulut.dephut.go.id

Balai KSDA 
Sulawesi Tenggara
Jl. La Ute No. 7 Kendari
Tlp/Fax. 0401-326716

Balai KSDA 
Ambon
Jl. Kebun Cengkeh, Kotak Pos 1176
Ambon 97128
Tlp/Fax. 0911-343619, 362034

Balai KSDA 
Papua
Jl. Raya Abepura,
Kota Raja, Jayapura 99351
Tlp. 0967-581596
Fax. 0967-585529

Balai Besar KSDA 
Papua Barat
Jl. Jend. Sudirman No. 40 Sorong
Papua Barat 98401
Tlp. 0951-321986
Fax. 0951-334073

BURUNG DULU BARU TELUR ATAU TELUR DULU BARU BURUNG ???

Telur dan Burung pun tak tau mana yang lebih dulu......
Cekibrooot video yang berhasil saya rekam sendiri di Farm kami...sebuah TELUR JALAK BALI menetas dalam sebuah inkubator.
Sungguh kejadian yang ruaaarrr biasa...Maha Dahsyat PenciptaanNya... 
monggo dibawah ini Link Youtube nya

penetasan Telur JALAK BALI

Tertarik dengan Penangkaran Jalak Bali ?
silahkan kunjungi kami di

Fanpage Jalak Bali Jogja

Blog Jalak Bali Jogja 



Ayam atau telur, mana yang duluan ada? Ayam berasal dari telur, tapi telur juga berasal dari ayam. Jadi muter-muter gini. Kalau boleh bercanda, jawabannya adalah tergantung yang mana disebut duluan. Tapi, para ilmuwan sudah berhasil mengungkap teka-teki ini. Menurut hasil riset tim ilmuwan dari Sheffield dan Warwick University di Inggris, ayam lebih duluan ada daripada telur.

Penjelasan singkatnya begini, bahan pembentuk cangkang telur adalah protein yang hanya dapat ditemukan di indung telur ayam. Jadi, telur ada hanya jika diproses di dalam tubuh ayam. Pasti pada penasaran gimana para ilmuwan tersebut berhasil mengungkap teka-teki ini. Tim ilmuwan tersebut menggunakan sebuah super komputer untuk memperbesar proses pembentukan sebuah telur. Mereka menemukan bahwa protein yang bernama ovocledidin-17 atau OC-17 bertindak sebagai katalis untuk mempercepat pembentukan cangkang telur. Dengan super komputer bernama HECToR yang berada di Edinburg, Skotlandia, tim ilmuwan mengungkapkan bahwa OC-17 sangat penting dalam kristalisasi yang merupakan tahap awal pembentukan cangkang. Protein tersebut mengubah kalsium karbonat menjadi kristal keras yang menjadi bahan pembuat cangkang.

OC-17 mempercepat produksi cangkang telur dalam tubuh ayam sehingga dalam waktu 24 jam sebuah telur siap untuk dikeluarkan. Yang perlu digarisbawahi dalam penemuan ini adalah bahwa telur tidak dapat diproduksi tanpa OC-17 yang terdapat dalam indung telur ayam. Jadi, ini berarti bahwa ayam pastilah lebih dulu dibandingkan telur. Teka-teki ayam dan telur pun terpecahkan.

Nah kalo diatas sudah kita bahas soal asal muasal telur...sekarang kita bahas soal Fertil dan invertilnya Telur.

Setiap penangkar burung, baik kicauan, burung hias, merpati, maupun burung kelangenan seperti perkutut dan derkuku, pasti menginginkan produktivitas indukan meningkat dari waktu ke waktu hingga tercapai batas optimal. Faktanya, tidak mudah mencapai sasaran tersebut, terutama akibat jumlah telur sedikit, telur infertil, embrio mati sebelum telur menetas, dan piyik mati beberapa jam atau beberapa hari setelah menetas. Yuk, kita kupas-tuntas semua persoalan ini, agar produktivitas indukan Anda bisa optimal.

Jika dipetakan, ada dua penyebab mengapa telur tidak menetas, yaitu:
Telur infertil (gabuk, kosong, tidak subur).
Telur fertil, tetapi embrio mati di dalam telur sebelum menetas.

Di sini akan dibahas dulu mengenai telur infertil, karena sering dialami para penangkar, khususnya penangkar pemula. Setelah pembahasan mengenai telur infertil, kita langsung masuk ke pembahasan mengenai faktor penyebab telur tidak menetas, meski yang ditetaskan sebenarnya merupakan telur fertil.
Mengapa telur burung bisa infertil?

Telur infertil adalah telur yang sama sekali tidak mengandung sel benih. Dalam bahasa perunggasan, sel benih disebut juga sebagai discus germinalis, yang menempel di permukaan kulit telur (yolk). Sel benih inilah yang nantinya, ketika dierami induk atau ditetaskan dalam mesin tetas, berkembang menjadi embrio, dan pada hari terakhir penetasan memiliki wujud seperti piyik.

Karena telur infertil tidak mengandung sel benih, maka ketika dierami atau ditetaskan tidak akan pernah menetas. Apabila dipecah, telur infertil yang sudah dierami ini tidak berbau busuk, karena memang tidak ada embrio piyik di dalamnya.

Banyak penangkar burung yang kecewa, karena setelah menunggu induk betina mengerami telur selama berhari-hari, telur tidak juga menetas. Mereka tidak tahu jika telur yang dierami sebenarnya infertil. Jika sebelumnya sudah tahu, tentu tidak usah repot-repot dierami, agar induk bisa kembali bertelur dan berharap semua telurnya fertil.

Karena itu, penting sekali bagi penangkar dan calon penangkar untuk mengetahui mengenai telur infertil, serta membedakan antara telur infertil dan telur fertil.

Dan...untuk cara membedakan telur Fertil maupun Infertil kita bahas dilain kesempatan ya..
Berikut juga nanti cara sederhana dalam pembuatan alatnya....

Jumat, 24 Januari 2014

JALAN MENUJU SUKSES...BUKAN JALAN YANG BANYAK DILALUI ORANG

Ada yang setuju dengan ungkapan saya tersebut ??

Dalam bidang usaha apapun...hampir semua jalan menuju sekses pasti jalan yang berliku,banyak batu besar dan kerikil tajam bahkan disertai tanjakan yg tinggi..belum juga nanti ditengah jalan ada gangguan lainnya.

Jalan menuju sukses jarang sekali seperti kita masuk ke gerbang pintu tol..membayar 4000 perak, trus kita bisa melaju menekan pedal gas sedalam-dalamnya dan melaju kencang..sekencang-kencangnya.
Sama seperti breeding burung...apalagi breeding nya burung yang mempunyai kasta Satria..burung yang langka dan dilindungi undang-undang...yang menurut CITIES masuk dalam daftar APENDIX 1. Untuk menangkarkannya kita gak hanya mengurus BENGEKnya...tapi juga ngurus TETEKnya.
Kita harus membuat proposalnya...seperti kita membuat proposal kehidupan kita.

kita berurusan dengan Kementerian Kehutanan..dalam hal ini nanti yang berwenang adalah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

BKSDA itu opo toh...?? hahahaa....jangankan orang awam, lha saya sebagai penulis disini aja juga baru kenal BKSDA pada awal semester 4 kuliah koq...padahal ngampusnya di KEHUTANAN...ckckckckc.

Jadi jangan heran kalo bagi warga jogja yang melintasi dijalan-jalan tertentu ada Baliho cukup besar yang mana itu ada gambar seorang ibu yang melepaskan monyet, melepas burung dan atau menanam tanaman...trus di bagian pojok nya ada tulisan BKSDA. Itu sebagai upaya pengenalan / sosialisasi.

Wah koq malah nglantur to ...

Nah itu salah satu tetek dan bengeknya...belum nanti kendala soal menangani burungnya..

Tapi ya itu tadi kembali ke jalan yang berliku2...




Mari kita duduk bareng...belajar bersama, sharing bersama...caring bersama....insyallah SUKSES BERSAMA..
kita majukan Breeding Jalak Bali...
Pin : 29B666D6
Find us : 
http://jalakbalijogja.blogspot.com/
fan page Jalak Bali Jogja

Perlu Mimpi Dulu Untuk Mewujudkannya..

find us at :

our Fan Page
Our Blog
pin : 29B666D6

Deskripsi Burung Jalak Bali: sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.
Jalak bali biasanya berada di semak-semak dan pohon palem di tempat terbuka, berbatasan dengan kawasan hutan yang rimbun dan tertutup. Jalak bali makan sebanyak satu kali sehari dan makanan yang dikonsumsinya adalah serangga, cacing, dan jangkrik. la juga memanfaatkan tumbuhan sebagai makanannya, antara lain juwet, sotong atau jambu dan pisang.
Jalak bali adalah burung yang suka bergerombol, tetapi jika sudah menemukan pasangannya maka burung-burung tersebut akan hidup berdua. Mereka membuat sarang di pepohonan dengan tinggi kurang dari 175 cm. Di alam, burung ini menunjukkan proses berbiak pada periode musim penghujan, berkisar bulan November hingga Mei. Telur jalak bali berbentuk oval dan berwarna hijau kebiruan. Untuk pengeraman telurnya, jalak bali memerlukan waktu selama 17 hari.

Jalak Bali sebagai salah satu burung eksotis di Indonesia, sering menjadi incaran para kolektor burung maupun pemburu liar demi mengejar harga mahal burung ini. Populasi burung Jalak Bali saat ini sangat terancam kepunahan, habitatnya yang mulai terganggu oleh pemukiman masyarakat, maupun lalu lalang masyarakat di sekitar habitat Jalak Bali. Diduga Jalak Bali ini hanya tinggal belasan ekor saja di alam bebas.



Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng sampai ke Gilimanuk, namun pada saat ini  terbatas pada kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim dan savana.




Klasifikasi Burung Jalak Bali :
Kerajaan     : Animalia
Phylum        : Chordata
Kelas          :  Aves
Ordo          :  Fasseriformes
Famili          : Sturnidae
Genus         : Leucospar
Species      : Leucopsar rothschildi  (Stressmann 1912)


Burung Jalak Bali Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2.

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng sampai ke Gilimanuk, namun pada saat ini  terbatas pada kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim dan savana
- See more at: http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/07/burung-jalak-bali.html#sthash.6SDqtmHd.dpuf

Deskripsi Burung Jalak Bali: sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.  - See more at: http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/07/burung-jalak-bali.html#sthash.6SDqtmHd.dpuf
Deskripsi Burung Jalak Bali: sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.  - See more at: http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/07/burung-jalak-bali.html#sthash.6SDqtmHd.dpuf
Deskripsi Burung Jalak Bali: sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. 

Burung Jalak Bali Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2.

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng sampai ke Gilimanuk, namun pada saat ini  terbatas pada kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim dan savana

Klasifikasi Burung Jalak Bali :
Kerajaan     : Animalia
Phylum        : Chordata
Kelas          :  Aves
Ordo          :  Fasseriformes
Famili          : Sturnidae
Genus         : Leucospar
Species      : Leucopsar rothschildi  (Stressmann 1912)
- See more at: http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/07/burung-jalak-bali.html#sthash.6SDqtmHd.dpuf
Deskripsi Burung Jalak Bali: sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. 

Burung Jalak Bali Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2.

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng sampai ke Gilimanuk, namun pada saat ini  terbatas pada kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim dan savana

Klasifikasi Burung Jalak Bali :
Kerajaan     : Animalia
Phylum        : Chordata
Kelas          :  Aves
Ordo          :  Fasseriformes
Famili          : Sturnidae
Genus         : Leucospar
Species      : Leucopsar rothschildi  (Stressmann 1912)
- See more at: http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/07/burung-jalak-bali.html#sthash.6SDqtmHd.dpuf
Deskripsi Burung Jalak Bali: sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. 

Burung Jalak Bali Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2.

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng sampai ke Gilimanuk, namun pada saat ini  terbatas pada kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim dan savana

Klasifikasi Burung Jalak Bali :
Kerajaan     : Animalia
Phylum        : Chordata
Kelas          :  Aves
Ordo          :  Fasseriformes
Famili          : Sturnidae
Genus         : Leucospar
Species      : Leucopsar rothschildi  (Stressmann 1912)
- See more at: http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/07/burung-jalak-bali.html#sthash.6SDqtmHd.dpuf
Deskripsi Burung Jalak Bali: sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. 

Burung Jalak Bali Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2.

Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng sampai ke Gilimanuk, namun pada saat ini  terbatas pada kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim dan savana

Klasifikasi Burung Jalak Bali :
Kerajaan     : Animalia
Phylum        : Chordata
Kelas          :  Aves
Ordo          :  Fasseriformes
Famili          : Sturnidae
Genus         : Leucospar
Species      : Leucopsar rothschildi  (Stressmann 1912)
- See more at: http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/07/burung-jalak-bali.html#sthash.6SDqtmHd.dpufdgdsgds

Rabu, 22 Januari 2014

JALAK BALI (Leucopsar rothschildi) BURUNG LANGKA DAN DILINDUNGI

Jalak bali (Leucopsar rothschildi) merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Penampilannya yang eksotik, serta nilai kelangkaannya, membuat banyak kicaumania berduit yang ingin mengoleksinya.
Ada beberapa persyaratan untuk bisa menjadi penangkar jalak bali, atau burung langka / dilindungi lainnya. Antara lain harus memperoleh izin penangkaran dari BKSDA di masing-masing provinsi.
Nah, setiap penangkar boleh menjual hasil breeding kepada orang lain, dengan syarat burung harus dipasangi kode ring ketika burung berumur 5 – 15 hari, dan kode ini harus dicantumkan pula dalam sertifikat. Sertifikat ini dikeluarkan BKSDA. Jadi, pembeli harus mencocokkan antara kode ring dan sertifikat tersebut.
Untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi kami di
Fan Page Jalak Bali Jogja
atau 
jalakbalijogja.blogspot.com
ato bisa add pin BB kita di 29B666D6